Ketika dinterviu oleh wartawan tetap Radio Suara Viet Nam di Jepang tentang peristiwa ini, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Viet Nam untuk Jepang, Vu Hong Nam mengatakanbahwa undangan Jepang kepada Viet Nam menghadiri konferensi internasional yang besar menunjukkan bahwa Jepang menghargai pengokohan hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif terhadap Viet Nam, percaya pada sumbangan Viet Nam kepada masalah-masalah dunia yang dibahas di KTT G20 kali ini.
Ini untuk keempat kalinya Viet Nam menghadiri KTT G20 sebagai tamu undangan istimewa dan PM Nguyen Xuan Phuc berencana akan menyampaikan pidato-pidato penting di semua sesi perbahasan tentang masalah-masalah kunci dari Konferensi ini. Tiga masalah kunci yang dibahas di komnferensi kali ini ialah perombakan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), ekonomi digital dan lingkungan, khususnya lingkungan laut. Menurut hemat Duta Besar Vu Hong Nam, ini merupakan tema-tema yang bersangkutan erat dengan kepentingan Viet Nam. Dia memberitahukan: “Yang pertama ialah tentang masalah liberalisasi perdagangan, Viet Nam adalah salah satu di antara negara-negara yang masuk WTO belakangan, tetapi ketika menjadi anggota WTO, Viet Nam telah ikut sertanya secara sangat aktif. Yang kedua ialah PM Nguyen Xuan Phuc adalah orang yang menggagas penggeseran Viet Nam yang sangat cepat ke perekonomian 4.0. Sebagai kepala delegasi Viet Nam pada KTT G20 kali ini, pastilah PM Nguyen Xuan Phuc akan aktif berpartisipasi pada masalah ekonomi digital. Yang ketiga ialah Viet Nam adalah negara laut, jadi sampah plastik di laut punya bahaya mengancam perekonomian kelautan Viet Nam. Oleh kerena itu ini merupakan masalah mendesak yang dihadapi oleh Viet Nam dan saya beranggapan bahwa PM Nguyen Xuan Phuc akan aktif berpartisipasi pada topik ini”.
Ketika mengungkapkan hubungan diplomatik Viet Nam-Jepang, Duta Besar Vu Hong Nam percaya bahwa pada waktu mendatang, hubungan antara dua negara akan berkembang sangat cepat dan sangat kuat di tiga bidang politik, ekonomi dan temu pergaulan rakyat maupun di tiga tingkat yaitu pertukaran delegasi pemimpin senior dua negara, antar-daerah dua negara dan antar-rakyat dua negeri.