Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (kiri) berbicara di depan rapat umum memperingati HUT ke-20 Revolusi Bolivia yang digagas oleh almarhum Presiden Hugo Chavez khởi di Caracas ngày 2/2/2019. (Foto: AFP/Kantor Berita Viet Nam)
|
Menurut Kantor Berita “AVN” dari Venezuela, di depan jumpa pers yang diadakan di Istana Presiden, Jorge Rodriguez memberitahukan: Intrik menggulingkan pemerintahan yang konstitusional yang dikepalai oleh Jenderal pensiun Garcia Palomo. Obyek ini telah ditangkap oleh kekuatan inteligen Venezuela pada akhir bulan Januari lalu ketika sedang sengaja masuk Venezuela dari Kolombia. Rencana menggulingkan Presiden Nicilas Maduro pada permulaan-nya diadakan pada tanggal 27 Januari, setelah ditunda pada tanggal 31 Januari dan akhir-nya ialah tanggal 3 Februari, namun intrik ini telah diganyang.
Pada satu perkembangan yang bersangkutan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Bolivia, Diego Pary, pada Kamis (7 Februari), memberitahukan: Negara ini memprotes semua tindakan intervensi pada masalah-masalah internal Venezuela. Dalam pernyataan-nya, Menlu Diego Pary menekankan: “Kami melihat satu masa depan baik diperuntukkan bagi Venezulea dan sedang berupaya mendorong dialog. Kami memprotes semua tindakan intervensi pada Venezuela”.
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Bolivia, Evo Morales memberitahukan: Negara ini mendukung gagasan Uni Eropa, Uruguay dan Meksiko dalam memecahkan situasi di Venezuela. Dia juga menekankan perlunya ada satu solusi damai bagi krisis politik di Venezuela.