Venezuela dan Nikaragoa membolehkan mantan personil CIA E.Snowden mendapatkan suaka kemanusiaan

Chia sẻ
(VOVworld) - Pada Jumat pagi (5 Juli), Presiden Venezuela, Niolas Maduro mengumumkan keputusan yang membolehkan mantan personil CIA, Edward Snowden – orang yang membocorkan informasi-informasi rahasia  dari Pemerintah Amerika Serikat mendapatkan status suaka kemanusiaan di negara Amerika Latin ini.

(VOVworld) - Pada Jumat pagi (5 Juli), Presiden Venezuela, Niolas Maduro mengumumkan keputusan yang membolehkan mantan personil CIA, Edward Snowden – orang yang membocorkan informasi-informasi rahasia dari Pemerintah Amerika Serikat mendapatkan status suaka kemanusiaan di negara Amerika Latin ini.  Ketika berbicara di depan parade militer dan pawai  masa rakyat  sehubungan dengan peringatan ultah ke-202 Hari Kemerdekaan, Presiden Nicolas Maduro  memberitahukan bahwa keputusan ini diajukan setelah melakukan konsultasi pendapat dengan beberapa  pemimpin kawasan. Presiden Venezuela juga menegaskan: Karakas  menolak  intrik  dari beberapa  pemerintah  yang ingin  mengubah Amerika Latin  menjadi jajahan. Di segi lain,  Presiden Venezuela juga mengutuk Pemerintah Amerika Serikat  yang memberikan status suaka politik  kepada benggolan teroris Luis Posada Carriles- biang keladi serangan bom terhadap pesawat terbang Perusahaan Penerbangan Kuba pada tahun 1976, sehingga membuat banyak penumpang tewas, tanpa memperdulikan  tuntutan ekstradiksi  Karakas.

Venezuela dan Nikaragoa membolehkan mantan personil CIA E.Snowden mendapatkan suaka  kemanusiaan - ảnh 1
Venezuela dan Nikaragoa membolehkan mantan personil CIA E.Snowden mendapatkan suaka  kemanusiaan
(Foto: http://vnexpress.net)

Pada hari yang sama, Presiden Nikaragoa, Daniel Ortega juga menyatakan: Pemerintah Nikaragoa siap memberikan status suaka kepada mantan personil CIA Edward Snowden jika situasi-nya mengizinkan. Presiden Nikaragoa memberitahukan:  Pemerintah-nya telah menerima satu surat  permohonan  untuk mendapatkan suaka  dari Snowden  di Kedutaan Besar Nikaragoa di Moskwa./.


Komentar