Keranda Presiden Tran Dai Quang diselimuti dengan bendera nasional dan diletakkan di tengah-tengah Wisma Duka Negara |
Tepat pukul 7.00 Rabu pagi (26 September 2018), upacara melayat Presiden Tran Dai Quang telah dengan khidmat diadakan di Wima Duka Negara di Jalan Tran Thanh Tong, nomor 5, Kota Ha Noi-tempat keranda disemayamkan. Acara serupa juga diadakan secara simultans di Aula Thong Nhat, (Kota Ho Chi Minh) dan Aula Komite Rakyat Kabupaten Kim Son, Propinsi Ninh Binh (kampung halaman Presiden Tran Dai Quang).
Yang membuka upacara melayat Presiden Tran Dai Quang ini, ada rombongan keluarga Presiden Tran Dai Quang. Selanjutnya ialah rombongan KS PKV yang dipimpin oleh Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong; rombongan Perdana Menteri (PM) Pemerintah yang dipimpin oleh PM Nguyen Xuan Phuc; rombongan MN yang dipimpin oleh Ketuanya Nguyen Thi Kim Ngan; rombongan Presiden Republik Sosialis Viet Nam yang dipimpin oleh Penjabat Presiden Dang Thi Ngoc Thinh; rombongan Pengurus Besar Front Tanah Air Viet Nam yang dipimpin oleh Wakil Ketua, merangkap Sekjen Pengurus Besar Front Tanah Air Viet Nam, Hau A Lenh; rombongan Komisi Militer Komite Sentral Kementerian Pertahanan Viet Nam yang dipimpin oleh Menterinya, Jenderal Ngo Xuan Lich; rombongan Komite Partai Kementerian Keamanan Publik Viet Nam yang dipimpin oleh Menterinya, Letnan Jenderal To Lam.
Pada Rabu pagi (26 September) (WIB), Ketua Pengurus Besar Front Tanah Air Viet Nam, Tran Thanh Manh telah datang meletakkan karangan bunga dan berziarah kepada Presiden Tran Dai Quang di Kedutaan Besar Viet Nam di Kuba. Ketika menyatakan kesedihn yang tak terhingga batasnya atas wafatnya Presiden Tran Dai Quang, Ketua Tran Thanh Man telah menulis di buku perkabungan: “ Dalam proses aktivitas revolusi, Presiden Tran Dai Quang telah memberikan sumbangan-sumbangan besar kepada usaha revolusi dari Partai Komunis dan bangsa”.
Rombongan KS PKV yang dipimpin oleh Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong melayat Presiden Tran Dai Quang. |
Dalam buku perkabungan, Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong menyatakan kesedihan terhadap Presiden Tran Dai Quang-pemimpin yang telah memberikan sumbangan-sumbangan kepada usaha cemerlang Partai dan Negara Viet Nam, terutama pasukan keamanan publik rakyat, membangun dan membela Tanah Air Viet Nam sosialis. Wafatnya Presiden Tran Dai Quang merupakan kehilangan besar terhadap Partai, Negara dan rakyat Viet Nam.
Sedangkan, PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc menegaskan: Dalam masa 40 tahun kehidupan kerja-nya, Presiden Tran Dai Quang selalu memberikan pengabdian dengan sepenuh hati dan tanggung jawab, berupaya untuk mengatasi semua kesulitan, kesusahpayhan untuk menyelesaikan secara baik tugas yang dilimpahkan oleh Partai, Negara dan rakyat.
Pada hari Rabu (26 September) ini, banyak rombongan dari kantor, departemen, instansi, organisasi, ormas di pusat dan di daerah di seluruh negeri serta sahabat-sahabat internasional telah datang melayat Presiden Tran Dai Quang. Rombongan tingkat tinggi Partai, Negara Republik Demokrasi Rakyat Laos yang dipimpin oleh Phankham Viphavanh, Anggota Polit Biro, Wakil Presiden; rombongan pemimpin Kamboja yang dipimpin oleh PM Hun Sen; rombongan pemimpin Republik Korea yang dipimpin oleh PM Lee Nak-yeon; rombongan Republik Singapura yang dipimpin oleh Deputi PM, Menteri Koordintaor Keamanan Nasional, Teo Chee Hean, telah datang melayat Presiden Tran Dai Quang.
Rombongan Tiongkok yang dipimpin oleh Zhao Leji, Anggota Badan Harian Polit Biro Partai Komunis Tiongkok, Sekretaris Komite Pemeriksa Disiplin Komite Sentral Partai Komunis Tioingkok; Rombongan pemimpin Indonesia yang dipimpin oleh Utusan Khusus Presiden; Rombongan Federasi Rusia yang dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Federal Rusia, Olga Nikolaevna Yepifanova; Rombongan Federasi Serikat Buruh Sedunia yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal George Mavrikos; Rombongan Republik Belarus yang dipimpin oleh Ketua Majelis Tinggi Mikhail Myasnikovich; Rombongan Korps Diplomatik di Kota Ha Noi yang dipimpin oleh Duta Besar Venezuela untuk Viet Nam, Jorge Rondon Uzcategui; Rombongan Thailand, rombongan pemimpin Kuba, rombongan pemimpin Jepang, rombongan Vatikan telah datang melayat Presiden Tran Dai Quang.
Pada Rabu (26 Setember), banyak rombongan tingkat tinggi asing, Duta Besar, Kuasa Usaha Sementara, para wakil dari organisasi-organisasi internasional dan kaum diaspora Viet Nam telah datang melayat Presiden Tran Dai Quang. Di antaranya ada rombongan Malaysia yang dipimpin oleh Deputi Perdana Menteri Wan Adida Wantsman; rombongan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Wiranto, Utusan Khusus Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Polhukam; rombongan Myanmar yang dipimpin oleh Menteri Kantor Pemerintah U Thaung Tun; rombonganRepublik Mozambik yang dipimpin oleh mantan Presiden Armando Emilio Guebuza dan rombongan kaum diaspora Viet Nam di beberapa negara.
Di Aula Thong Nhat, Kota Ho Chi Minh, Konsulat Jenderal dari negara-egara Federasi Rusia, Kuba, Singapura dan Amerika Serikat telah menulis di buku perkabungan.
Selama dua hari dari tanggal 26 dan tanggal 27 September ini, Kedutaan Besar Viet Nam di luar negeri juga membuka buku perkabungan dan mengadakan upacara melayat Presiden Tran Dai Quang.
Sementara itu, dari tanggal 26 sampai dengan tanggal 27 September ini, semua kantor Pemerintah di Viet Nam dan kantor-kantor perwakilan Viet Nam di luar negeri mengibarkan bendera berkabung. Semua departemen, kementerian, instansi dan ormasi pusat, kantor administrasi Negara menghentikan atau menunda semua peristiwa penyambutan, program kesenian, pertandingan olahraga dan aktivitas hiburan dan rekreasi.
Presiden Tran Dai Quang lahir pada tanggal 12 Oktober 1956, wafat pada tanggal 21 September 2018 karena menderita penyakit serius. Selama hari-hari ini, rakyat Viet Nam dan sahabat-sahabat internasional telah menyatakan kesedihan yang tak terhingga batasnya atas wafatnya Presiden.