Tentara Suriah merebut kembali banyak daerah di provinsi Homs dari tangan IS

Chia sẻ
(VOVworld) – Sekarang tentara Suriah sedang menuju ke Al-Qaryantain untuk membebaskan daerah ini.

(VOVworld) – Media massa Negara Suriah, Senin (23/11), memberitakan bahwa tentara Suriah telah merebut kembali kota madya Maheen dan desa Hawareen di bagian Tenggara provinsi Homs, Suriah tengah dari tangan organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS). Organisasi Pengawasan Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang bermarkas di Inggeris juga membenarkan informasi tersebut, bersamaan itu memberitahukan bahwa dengan bantuan dari serangan-serangan udara Rusia, pasukan-pasukan pendukung Pemerintah Suriah juga telah merebut kembali daerah-daerah pegunungan di bagian Utara yaitu Jabal Zahi dan jabal Zweik di kota pantai Latakia. IS telah menduduki kota madya Maheen pada 1/11 ini setelah mencanangkan serangan dari daerah Al-Qaryatain, jauhnya kira-kira 15 Km dari kota madya tersebut, menculik ratusan warga sipil dan menghancurkan banyak bangunan kuno milik orang Katolik. Sekarang tentara Suriah sedang menuju ke Al-Qaryantain untuk membebaskan daerah ini.


Tentara Suriah merebut kembali banyak daerah di provinsi Homs dari tangan IS - ảnh 1
Tentara Pemerintah Suriah
(Foto: VNP)


Pada hari yang sama, Irak mengumumkan menutup pintu hubungan udara di bagian Utara negara ini terhadap semua misi penerbangan dalam waktu sedikit-dikitnya 2 hari karena operasi serangan udara yang dilakukan Rusia di negara tetangga Suriah. Pernyataan dari Kantor Penerbangan Sipil Irak menyatakan bahwa keputusan tersebut bertujuan melindungi para penumpang karena semua rudal dan pesawat pembom berangkat dari laut Kaspia yang melewati wilayah udara di Irak Utara.

Ketika berbicara di depan jumpa pers pada Senin (22/11), Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry memberitahukan bahwa Amerika Serikat akan memperkuat upaya-upaya mendorong semua langkah diplomatik dan sipil untuk melawan IS, bersamaan itu mengusahakan solusi bagi bentrokan di Suriah yang sudah memakan waktu selama 4 tahun ini. Menurut Menlu John Kerry, Presiden Barack Obama telah mengirim pasukan khusus ke Suriah, pada saat pasukan Amerika Serikat juga sedang berkoordinasi dengan semua kekuatan Turki memperkuat keamanan di daerah yang berbatasan dengan Suriah. Dia juga memberitahukan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan kemungkinan kerjasama dengan Rusia guna memperkuat perang melawan IS.

Komentar