Tentara Irak mengalami kegagalan di 3 kota di bagian Barat

Chia sẻ
(VOVworld) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama untuk pertama kalinya mengakui bahwa ancaman yang ditimbulkan ISIL tidak terbatas pada perbatasan Irak saja

(VOVworld) – Pada Minggu (22 Juni), pasukan-pasukan Pemerintah Irak terus menarik diri dari 3 kota di provinsi Anbar di bagian Barat, setelah para penembak orang Sunni mengkontrol kota strategis ke-4 di dekat perbatasan dengan Suriah. Kota Rawa, jauhnya kira-kira 275 Km di sebelah Barat Laut ibukota Baghdad dan kota dekat Aanah, sekarang berada di bawah kontrol para penembak Sunni. Sampai Sabtu malam (21 Juni), para penembak Sunni yang dikepalai kelompok pembangkang yang menamakan diri sebagai “Negara Islam Irak dan daerah Levant” (ISIL) terus merebut kontrol lagi terhadap kota Rutba di provinsi Anbar, jauhnya kira-kira 370 Km dari sebelah Barat. Kaum pembangkang juga merebut kontrol terhadap daerah Albu Haiya dan kotamadya Jubba sebelum menuju ke kota Hadithah di bagian Barat Laut.

Tentara Irak mengalami kegagalan di 3 kota di bagian Barat - ảnh 1
Pasukan Pemerintah Irak menarik diri
(Foto: baomoi.com)

Bersangkutan dengan peristiwa ini, dalam interviu yang ditayangkan kanal televisi CBS pada Minggu (22 Juni), Presiden Amerika Serikat, Barack Obama untuk pertama kalinya mengakui bahwa ancaman yang ditimbulkan organisasi Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) tidak terbatas pada perbatasan Irak saja, tapi bisa melanda negara-negara tetangganya. Menurut pemimpin Amerika Serikat ini, ISIL sekarang sedang menimbulkan instabilitas di Irak, namun ancaman ini bisa melanda ke beberapa negara sekutu Amerika Serikat seperti Jordania. Presiden Barack Obama berpendapat bahwa sistim ideologi ekstrimis ISIL merupakan satu ancaman besar dan organisasi ini sedang menyerang ibukota Baghdad dengan tujuan membentuk satu negara persatuan Islam, serta mengatakan bahwa kekuatan api Amerika Serikat tidak bisa memberikan manfaat jika para pemimpin politik Irak tidak berusaha menyatukan Tanah Air./.

Komentar