(VOVworld) – Pasukan-pasukan senjata Suriah belum pernah dan akan tidak pernah menggunakan senjata kimia dalam serangan-serangannya. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Walid Muallem menghadapi informasi yang menuduh pemerintah Suriah berdiri di belakang serangan yang diduga menggunakan senjata kimia pada 4/4 di Barat Laut negara ini sehingga menewaskan kira-kira 86 orang, diantaranya ada banyak anak-anak.
Menlu Suriah, Walid Muallem
(Foto : kantor berita Vietnam/VNA)
Dia juga menyatakan bahwa serangan udara pertama dari tentara Suriah dilaksanakan pada 4/4 dengan target yalah satu gudang senjata kimia dari organisasi Al-Nusra Front. Menurut dia, organisasi-organisasi Al-Nusra Front dan organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) dengan beberapa organisasi yang lain terus memyimpan senjata kimia di zona-zona perkotaan dan kawasan penduduk dari negara ini.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Televisi Negara Suriah, Jumat (7/4), menetapkan bahwa AS telah menggunakan satu rudal untuk melakukan serangan pada satu pangkalan militer Suriah dan menganggap ini sebagai tindakan “agresi”. Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump menyatakan telah mengajukan perintah melakukan serangan udara militer terhadap satu pangkalan angkatan udara di Suriah yang dianggap AS sebagai tempat melakukan serangan dengan senjata kimia pada 4/4 lalu.