Menlu Rusia, Sergei Lavrov (Foto: AFP/VNA) |
Menghadapi informasi tersebut, Deputi Menteri Pertahanan Inggris, James Hippie mengatakan bahwa Kerajaan Inggris akan mendukung keputusan Ukraina untuk menolak masuk ke NATO apabila Pemerintahan Kiev menerimanya.
Pada hari yang sama, Sekretaris pers Presiden Rusia, Dmitru Peskov mengatakan bahwa pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Kerajaan Inggris tidak menunjukkan perubahan dalam pandangan dunia Kiev. Ukraina menolak ide masuk ke NATO akan menjadi langkah yang memberikan sumbangsih berarti dalam terbentuknya reaksi yang lebih berarti terhadap kekhawatiran Rusia.
Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov merasa optimis tentang kemungkinan tercapainya kesepakatan tentang keamanan dengan Barat terkait dengan masalah Ukraina. Menlu Klavrov juga mengatakan bahwa Moskow terus mengikuti jalan diplomatik untuk mencapai jaminan-jaminan keamanan dari Barat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsas (Sekjen PBB), Antonio Guterres pada 14 Febriaru telah melakukan pembicaraan pribadi dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov dan Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba. Dalam pembicaraan telepon tersebut, Sekjen PBB menyambut upaya-upaya dialog diplomatik untuk mengurangi ketegangan, sekaligus menekankan bahwa tidak ada solusi apa pun sekalin peta jalan diplomatik yang dapat menangani krisis saat ini.
Dalam perkembangan terkait, Menlu AS, Antony Blinken mengumumkan bahwa AS akan menutup Kedutaan Besarnya di Kiev dalam menghadapi bahaya terjadinya tindakan militer di Ukraina.