Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: AFP/ VNA) |
Tidak hanya rudal saja, Presiden Rodrigo Duterte menegaskan bahwa dia akan tidak membolehkan semua “serdadu asing” berada di Filipina.
Pernyataan ini diajukan oleh Presiden Rodrigo Duterte di sela-sela pertemuan antara para pemimpin badan usaha Filipina-Tiongkok di Istana Malacanang.
Sebelumnya, pada tanggal 2 Agustus ini, AS dengan resmi menarik diri dari Traktat Eliminasi Rudal Jarak Pendek dan Jarak Menegah (INF) yang telah ditandatangani dengan Uni Soviet pada tahun 1987. Segera setelah keputusan tersebut, AS berupaya menggelarkan sistim rudal jarak menengah di kawasan Asia-Pasifik. Menteri Pertahanan AS yang baru, Mark Esper, pada tanggal 3 Agustus ini, telah menyatakan: AS akan cepat menggelarkan sistim rudal jarak menengah di daratan di Asia.