PM Pham Minh Chinh dan PM Hun Sen. Foto: VOV di Kamboja |
Pada 20 Juni pagi, PM Kamboja, Hun Sen dan PM Vietnam, Pham Minh Chinh memimpin upacara peringatan 45 tahun “Perjalanan menuju ke penggulingan rezim genosida Pol Pot” di kawasan perbatasan Kamboja-Vietnam (Zona X16, Kecamatan Tonloung, Kabupaten Memot, Provinsi Tbong Khmum, tempat dinama PM Hun Sen dan para rekannya telah melintasi perbatasan ke Vietnam pada suatu malam 45 tahun yang lalu.
Juga menurut Fresh News, banyak pertanyaan telah diajukan, yaitu tanah air dan warga negara Kamboja akan menjadi bagaimana apabila tidak ada momen tanggal 20 Juni pada 45 tahun yang lalu. Para sejarawan Khmer melihat bahwa kalau tidak ada awalan yang dimulai PM Hun Sen dan para perwira Kamboja patriotik yang menemukan jalan dan berjuang membebaskan bangsa, maka tanah air dan rakyat Kamboja sulit nebdapat peluang untuk melepaskan diri dari rezim genosida Pol Pot yang kejam. Berbicara pada upacara 45 tahun “Perjalanan menuju ke penggulingan rezim genosida Pol Pot”, PM Kamboja, Hun Sen menekankan bahwa pada saat yang sulit, ia telah memutuskan mengusahakan bantuan Vietnam dan ini adalah pilihan terbaik.