PM Pemerintah Karajaan Kamboja, Samdech Techo Hun Sen (Foto: VNA) |
Ini merupakan reaksi pertama dari Kepala Pemerintah Kamboja sejak Uni Eropa berencana menghentikan program prioritas Semua jenis barang kecuali senjata (EBA) kepada negara Asia Tenggara ini.
PM Hun Sen menekankan bahwa Kamboja tidak bisa menukar kemerdekaan dan kedaulatan demi apa saja. Dia menegaskan bahwa Kamboja ingin berteman dengan para mitra yang mau menyaksikan perubahan di negara ini tanpa mengintervensi urusan internal. Pernyataan PM Hun Sen tidak menunjukkan secara konkrit tentang Program EBA.
Satu hari sebelumnya, Uni Eropa mengumumkan akan memulai proses mempelajari untuk mengeluarkan keputusan tentang penarikan Kamboja dari program EBA. EBA merupakan program prioritas yang diberikan oleh Uni Eropa kepada negara-negara kurang berkembang di dunia, di antaranya ada Kamboja, melalui itu, membebaskan tarif dan pengenaan kuota terhadap negara-negara ini. Gerak-gerik ini bisa mengubah secara kuat terhadap cabang pertekstilan dan alas kaki yang pernah merupakan cabang ekonomi unggulan yang dimiliki Kamboja dan mencapai nilai ekspor sebesar 4 miliar USD ke Uni Eropa.