(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (27/3), memberitahukan bahwa dia berkomitmen akan bekerjasama dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump guna mendorong upaya-upaya perdamaian dengan orang Palestina pada khususnya dan dunia Arab pada umumnya. Akan tetapi, dia mengulangi lagi tuntutan supaya Palestina harus mengakui Israel sebagai negara Yahudi tetapi tetap ditolak oleh Palestina.


Banyak orang Israel mengharapkan bahwa Presiden baru AS akan menyalakan lampu hijau untuk memperluas gugus-gugus pemukiman penduduk Yahudi di kawasan yang diduduki oleh Isarel di Tepian Barat. Akan tetapi, pada bulan lalu, Presiden Donald Trump dengan tiba-tiba meminta kepada PM Benjamin Netanyahu supaya “mengurangi pembangunan gugus-gugus pemukiman penduduk”. Sekarang, opini umum di AS dan Timur Tengah tetap menyangsikan kemampuan untuk mengadakan kembali perundingan-perundingan perdamaian Timur Tengah yang terhenti sejak tahun 2014.