(VOVworld) – Perancis, Selasa (1/3), terus membubarkan sebagian zona perkemahan ilegal dari para migran di kota Calais, Perancis Utara dengan bantuan dari polisi.Tanpa memperdulikan perlawanan keras yang diberikan kaum migran beberapa hari ini, polisi Perancis telah membubarkan semua perkemahan sementara dari orang Sudan. Menurut kalangan pejabat Perancis, sekarang ada kira-kira 800-1000 migran yang tinggal secara ilegal di kawasan ini. Pemerintah Perancis bertekad membubarkan 60% zona perkemahanan yang disebut sebagai “Jungle” di Calais.
Perancis terus membubarkan kemah ilegal di pelabuhan Calais
(Foto : AP/Vietnam+)
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Jerman dan Tunisia sepakat mempercepat pemulangan para migran ilegal. Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere menyatakan bahwa kelompok 20 buruh Tunisia yang pertama akan cepat pulang ke negeri-nya, menurut hasil perundingan antara Berlin dan negara-negara “Kelompok Maghreb” yang terdiri dari Algeria, Maroko dan Tunisia tentang penerimaan kembali kaum migran. Sebaliknya, Jerman berkomitmen memberikan bantuan keuangan kepada program penerimaan para migran untuk kembali di negara-negara ini. Menteri Thomas De Maiziere menyampaikan kepada Tunisia banyak peralatan militer.