(VOVworld) – Masalah menjamin keamanan terhadap peristiwa-peristiwa olahraga dan kebudayaan seperti acara kembang api, konser musik, pesta dansa di tempat-tempat publik yang direncanakan diadakan pada musim panas ini sedang  menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak pemerintahan kota dan daerah di Perancis setelah serentetan serangan teror yang berdarah-darah di negara ini selama ini. Sekarang ini, banyak kota di Perancis Tenggara telah memutuskan membatalkan semua aktivitas ini, sedangkan beberapa daerah lain memilih cara memperketat keamanan untuk mempertahankan aktivitas-aktivitasnya.

Menteri Pertahanan Perancis, Jean Yves Drian menyatakan bahwa karena “Perancis sedang berada dalam situasi perang”, oleh karena itu, pada waktu-waktu tertentu, “kalau syarat keamanan tidak terjamin supaya membatalkan penyelenggaraan berbagai peristiwa”. Di samping itu, untuk bisa terus mempertahankan aktivitas-aktivitas kebudayaan dan olahraga yang penting, kalangan otoritas Perancis juga memperkuat berbagai aktivitas keamanan di atas dasar berkoordinasi dengan pemerintahan berbagai daerah. Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve memberitahukan bahwa kementeriannya menggelarkan banyak aktivitas untuk menjamin kemananan di seluruh wilayah, bersamaan itu mengalokasi pasukan cadangan tempur menjadi 30.000  milisia dan mempertahankan 10.000 serdadu dalam program melawan terorisme Sentinelle sepanjang musim panas. Pasukan-pasukan mobil yang terdiri dari serdadu dan polisi beserta alat-alat keamanan juga diperkuat di kira-kira 40 tempat yang sensitif.