Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok

Chia sẻ
(VOVworld) – Pada Kamis 30 Agustus di Teheran, ibukota Iran telah resmi dibuka Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok (GNB). 

(VOVworld) – Pada Kamis 30 Agustus di Teheran, ibukota Iran telah resmi dibuka Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok (GNB). Yang menghadiri Konferensi ini ada 40 kepala Negara, pemerintah, para Menteri Luar Negeri dari 120 negara anggota beserta utusan dari kira-kira 30 negara dan organisasi internasional. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon dan Ketua Majelis Umum PBB Assir Abdulaziz Al-Nasser adalah pengamat dan undangan. Delegasi Vietnam yang dikepalai Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Pham Binh Minh menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi tersebut.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok - ảnh 1
Konferensi GNB ke-16 di Iran
(Foto: viet.rfi.fr)

Dalam pidato pembukaan, Presiden Mesir Mohamed Morsi, Ketua masa bakti lama GNB dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Ketua baru GNB menegaskan tekadnya untuk bersama dengan semua Negara anggota mendorong kerjasama dan berupaya membangun satu tertib dunia yang lebih adil, dengan partisipasi yang efektif dari semua Negara anggota, menjunjung tinggi penaatan terhadap semua prinsip dasar dari Hukum internasional. 

Semua Negara anggota bersama-sama melakukan perbahasan umum tentang langkah-langkah memperkuat koordinasi pendirian GNB di semua forum global dari Negara-negara anggotanya yaitu menaruh perhatian pada perdamaian, keamanan, perkembangan dan keadilan sosial. Sekjen Ban Ki-moon menekankan peranan penting serta sumbangan positif yang diberikan GNB dalam menangani semua masalah global dewasa ini, menjunjung tinggi prinsip dialog, menangani secara damai semua sengketa, mengimbau kepada semua pihak supaya menciptakan syarat yang kondusif kepada Brahimi, Utusan khusus BB dan Liga Arab urusan Suriah untuk menyelesaikan missinya. Sekjen Ban Ki-moon juga berpendapat bahwa kerjasama Iran dalam menangani masalah-masalah yang bersangkutan dengan program nuklir Negara ini akan turut memperkuat kepercayaan komunitas internasional.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok - ảnh 2
Delegasi Vietnam peserta Konferensi GNB ke-16 di Iran
(Foto: news.go.vn)

Negara-negara anggota GNB menegaskan bahwa pada latar belakang situasi dunia dewasa ini ada banyak perkembangan dan tantangan yang rumit, GNB tetap merupakan kekuatan terpadu yang kuat dan paling penting dari Negara-negara sedang berkembang untuk menciptakan satu lingkungan yang kondusif bagi perdamaian, kestabilan dan perkembangan, melawan pemaksaan, ketidak-adilan dan kekuasaan. Konferensi Tingkat Tinggi GNB meneruskan perbahasan pada Jumat 31 Agustus dan mengesahkan Naskah Terakhir.

Pada hari yang sama, di sela-sela Konferensi ini, Menlu Pham Binh Minh melakukan kontak-kontak dengan Perdana Menteri Kamboja dan Bhutan, Menlu Indonesia, Singapura, Mongolia, Gana, Senegal, Bolivia, Belarus, Kepala Kantor Presiden Mozambik dan Sekretaris Negara Uni Emirat Arab untuk berbahas tentang kerjasama di forum-forum multilateral dan mendorong hubungan bilateral.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 Gerakan Non-blok - ảnh 3
Menlu Pham Binh Minh melakukan perbahasan dengan PM Bhutan
(Foto: news.go.vn)

Sebelumnya, dari 28 sampai 29 Agustus, Duta Besar, Kepala Perutusan Vietnam di PBB Le Hoai Trung mengepalai delegasi Vietnam untuk menghadiri sidang menteri dan membacakan pidato di sesi perbahasan ini. Duta Besar Le Hoai Trung menegaskan bahwa sebagai satu negara anggota yang aktif dan bertanggung jawab dari ASEAN dan GNB, Vietnam berkomitmen bersama dengan semua negara ASEAN dan negara-negara mitra dialog internasional yang lain untuk mendorong perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan, membangun satu komunitas ASEAN yang kokoh. 

Beliau menekankan pandangan Vietnam ialah semua sengketa di Laut Timur harus ditangani secara damai di atas dasar prinsip-prinsip dasar dari hukum internasional, diantaranya ada Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982. Di atas semangat itu, Vietnam menegaskan arti pentingnya Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC) tahun 2002 dan pengesahan Pengarahan tentang pelaksanaan DOC tahun 2011 serta masalah cepat mengesahkan Kode Etik tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (COC)./.

Komentar