Ketika berbicara di depan kalangan pers di Markas Besar PBB di New York, Sekjen PBB menekankan situasi khusus berbahaya sekarang di Idlib, ketika semakin ada ikut sertanya banyak faktor. Menurut dia, warga sipil adalah obyek terkena pengaruh paling berat. Oleh karena itu, semua pihak harus menaati Undang-Undang tentang Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia internasional bahkan ketika bersangkutan dengan perang anti terorisme. Sekjen PBB meminta kepada Rusia dan Turki – dua negara yang mensponsori permufakatan gencatan senjata di Provinsi Idlib pada bulan Septembar tahun 2018 supaya terus meningkatkan pengaruh dan segera menstabilkan situasi. Di samping itu, Sekjen PBB, Antonio Guterres juga menegaskan kembali pandangan tentang usaha menemukan satu solusi politik terhadap bentrokan di Suriah.