Negara-negara Uni Eropa memperketat kontrol terhadap orang-orang yang memberikan permintaan suaka

Chia sẻ
(VOVworld) – Dalam rapat darurat pada Senin (14 September), di Brussels, Belgia, selain menyepakati penggelaran rencana alokasi 40.000 pengungsi asal Italia dan Yunani dalam waktu dua tahun mendatang, para Menteri Dalam Negeri Uni Eropa telah sepakat memulai penyusunan daftar “negara-negara yang aman”.
(VOVworld) – Dalam rapat darurat pada Senin (14 September), di Brussels, Belgia, selain menyepakati penggelaran rencana alokasi 40.000 pengungsi asal Italia dan Yunani dalam waktu dua tahun mendatang, para Menteri Dalam Negeri Uni Eropa telah sepakat memulai penyusunan daftar “negara-negara yang aman”. Negara-negara yang lolos dalam daftar ini merupakan negara-negara dimana para pengungsi tidak bisa menerima status suaka di Uni Eropa menurut prosedur sederhana. Daftar ini akan meliputi semua negara calon anggota Uni Eropa, yaitu semua negara Balkan.

Negara-negara Uni Eropa memperketat kontrol terhadap orang-orang yang memberikan permintaan suaka - ảnh 1
Para pengungsi di Munich, Jerman
(Foto: vietnamplus.vn)

Menurut rencana, daftar terakhir akan diumumkan sebelum akhir Oktober mendatang. Para Menteri Dalam Negeri Uni Eropa juga menekankan perlunya membuka perbatasan antar-negara anggota, tapi harus melakukan koordinasi untuk menjamin keamanan perbatasan dengan negara di luar persekutuan. Selain itu, pemimpin berbagai kementerian juga memutuskan akan memperhebat operasi-operasi untuk mengontrol arus migran.

Wakil 28 negara anggota Uni Eropa mendukung rencana yang dikeluarkan pada Mei lalu tentang alokasi 40.000 pengungsi asal Italia dan Yunani dalam waktu dua tahun mendatang. Menurut rencana, pada pekan ini, para Menteri Dalam Negeri akan melakukan perbahasan tentang penggelaran rencana tersebut.

Pada hari yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan kepada para pengungsi yang menerobos laut  datang ke Eropa bahwa mereka bisa terperangkap pada “situasi menggantung” apabila negara-negara ini mengenakan kebijakan-kebijakan yang berbeda dalam krisis migran sekarang ini. PBB juga menganggap bahwa semua pernyataan tentang langkah-langkah mengontrol perbatasan yang dilakukan negara-negera Eropa telah menonjolkan mendesaknya cepat mencapai satu program menghadapi secara komprehensif di seluruh benua, misalnya membangun pusat-pusat penerimaan para pengungsi. PBB menekankan bahwa orang-orang yang perlu dilindungi menurut hukum internasional harus direlokasi di negara-negara Uni Eropa berdasarkan pada mekanisme alokasi kuota yang adil.

Komentar