Negara-negara dan Partai-partai Politik Perkuat Kerja Sama Internasional, Bersinergi untuk Memundurkan Pandemi COVID-19

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pada tanggal 6 Juli malam, di kantor Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nguyen Phu Trong memimpin delegasi tingkat tinggi Partai Komunis Vietnam untuk menghadiri pertemuan puncak secara virtual antara Partai Komunis Tiongkok dan partai-partai politik di seluruh dunia. Konferensi bertema "Demi kepentingan rakyat, tanggung jawab dari partai-partai politik", diselenggarakan atas inisiatif Partai Komunis Tiongkok, dengan partisipasi lebih dari 500 partai politik dan organisasi politik dari 160 negara lebih di dunia.
Negara-negara dan Partai-partai Politik Perkuat Kerja Sama Internasional, Bersinergi untuk Memundurkan Pandemi COVID-19 - ảnh 1Sekjen Nguyen Phu Trong berbicara pada konferensi tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok dengan partai-partai politik di dunia. Foto: Tri Dung/ VNA

Berbicara pada konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Presiden Tiongkok,  Xi Jinping mengatakan bahwa partai-partai politik harus menjunjung tinggi nilai-nilai bersama seluruh umat manusia yaitu perdamaian, pembangunan, keadilan, demokrasi, kebebasan; mengarahkan, memahami dan membentuk masa depan umat manusia, perlu berfokus mendorong realisasi pembangunan bersama, mengembangkan globalisasi ekonomi untuk berkembang ke arah keterbukaan, toleransi, saling menguntungkan dan menang-menang bersama; berupaya menyempurnakan aturan tata kelola global.

Hadir dan berbicara di Konferensi, Sekjen KS PKV Nguyen Phu Trong mengatakan bahwa partai-partai politik harus seperjalanan dengan Pemerintah untuk membawa kebahagiaan kepada rakyat; perlu "mengambil rakyat sebagai pangkalan" untuk membangun dan melaksanakan semua haluan, pedoman dan program politik untuk memastikan pembangunan nyata bagi rakyat. Bersamaan dengan itu, menjunjung tinggi semangat solidaritas, memperkuat dialog, saling menghormati kepentingan satu sama lain, menegakkan hukum internasional, khususnya dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Sekretaris Jenderal menegaskan bahwa pengalaman praktis Vietnam adalah selalu mengambil kebahagiaan rakyat sebagai tujuan, mengandalkan kekuatan rakyat yang tak terkalahkan; Partai memimpin dengan garis politik, berdasarkan hukum objektif, pertumbuhan ekonomi berjalan seiring dengan kemajuan dan keadilan sosial. Sekjen Partai Nguyen Phu Trong mencontohkan bahwa isu paling mendesak bagi negara dan partai politik saat ini adalah perlunya memperkuat kerja sama internasional untuk bersama sama memundurkan pandemi COVID-19, memulihkan pembangunan sosial ekonomi masyarakat dengan cepat, memastikan jaminan sosial. Beliau mengatakan: 

Terikat secara organik dengan rakyat dan didukung oleh rakyat, Partai Komunis Vietnam telah memimpin dan bersama rakyat Vietnam mengatasi banyak kesulitan dan tantangan dalam waktu 90 tahun ini. Sejak didirikan, Partai Komunis Vietnam telah memimpin rakyat Vietnam untuk mewujudkan aspirasi membara dari penduuk negeri jajahan yaitu mencapai kemerdekaan pada tahun 1945, kemudian berhasil mengobarkan dua perang perlawanan seluruh rakyat untuk merebut kembali dan mempertahankan kemerdekaan nasional dan reunifikasi pada tahun 1975. Sejak saat itu, rakyat Vietnam di bawah pimpinan Partai Komunis Vietnam dengan teguh mempertahankan kemerdekaan tanah airnya, meraih kemenangan dalam usaha membela Tanah Air, bangkit pasca perang dan mencapai prestasi besar dalam perjuangan pembaruan dan pengembangan tanah air.

Pada Konferensi tersebut, semua partai politik sepakat bahwa aspirasi bersama rakyat dunia adalah perdamaian dan kebebasan. Tanggung jawab partai politik adalah menangani kepentingan bersama rakyat; menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, keadilan, demokrasi dan kebebasan, bekerja sama untuk mencegah dan menanggulangi pandemi COVID-19, memulihkan pembangunan sosial ekonomi. Selain itu, partai-partai politik dari berbagai negara juga membahas perhatian mereka sendiri seperti menentang pengepungan dan embargo, menentang terorisme dan perang.

Komentar