Seorang pria membakar Al-Qur'an di luar satu masjid di Stockholm (Foto: Reuters) |
Sementara itu di Denmark, para aktivis Islamofobia, pada hari yang sama, telah membakar satu kitab Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Mesir di Kopenhagen. Pada hari itu juga, dua demonstran dari kelompok sayap kanan Danske Patrioter di Denmark telah membakar satu salinan Al-Qur’an di depan Kedubes Irak di Kopenhagen. Sebelumnya, pada tgl 21 Juli, kelompok ini telah memuat video tentang seorang pria yang membakar satu buku yang dianggap sebagai satu kiab Al-Qur’an dan melanggar bendera nasional Irak di depan Kedubes Irak di Ibu kota Kopenhagen sehingga komunitas Muslim di Irak sangat marah. Pada tgl 22 Juli, ratusan demonstran yang memprotes pelecehan ini telah mencari cara untuk masuk ke Zona Hijau yang dijaga secara ketat di Ibu kota Baghdad – tempat terletaknya kantor lembaga-lembaga pemerintah dan banyak kedubes asing.
Dalam konteks itu, Pemerintah Denmark telah mengutuk kasus-kasus pembakaran Al-Qur’an sebagai “tindakan provokatif dan memalukan”, tetapi memberitahukan bahwa mereka tidak memiliki hak untuk mencegah para demonstran tidak menimbulkan huru-hara.