(VOVworld) - Para Menteri Ekonomi dari 10 negara anggota Asia Tenggara (ASEAN) mengadakan pertemuan pada Senin (25 Agustus) di Nay Pyi Taw (ibukota Myanmar) untuk berbahas tentang masalah-masalah yang bersangkutan dengan integrasi ekonomi, pembentukan komunitas ekonomi ASEAN (AEC) dan visi pasca AEC.
Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh berbicara
di depan pertemuan tersebut
( Foto: baomoi.com)
Ketika berbicara di depan pertemuan ini, Presiden Myanmar, Thein Sein berseru kepada ASEAN supaya melaksanakan langkah-langkah sisanya untuk merealisasikan satu AEC yang dijadwalkan akan digelarkan pada tahun 2015. Menurut Presiden Thein Sein, ASEAN perlu memperhatikan meningkatkan pemahaman dan ikutsertanya warga dan kalangan badan usaha di kawasan pada AEC, bersamaan itu mencatat bantuan negara-negara mitra dialog dalam merealisasikan AEC.
Menurut agenda, para Menteri Ekonomi ASEAN akan berfokus berbahas tentang penyampaian Perjanjian Pertukaran Barang Dagangan ASEAN kepada negara-negara yang lebih kurang berkembang dalam ASEAN seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, memperluas tarif, menghapuskan pakar non-tarif, menciptakan syarat yang kondusif bagi pertukaran perdagangan di ASEAN, mengembangkan integrasi bea cukai, rencana, daftar penilaian AEC dan perkembangan-perkembangan di kawasan.
Menurut rencana, pada Kamis (27 Agustus), para Menteri akan mengadakan pertemuan ke-2 Perjanjian Kemitraan Ekonomi komprehensif regional (RCEP) antara 10 negara ASEAN dan 6 negara mitra yang meliputi Tiongkok, Republik Korea, Jepang, India, Australia dan Selandia Baru untuk berbahas tentang proses perundingan yang bersangkutan dengan satu permufakatan yang berskala lebih besar antara ASEAN dan negara-negara mitra Perjanjian Perdagangan Bebas./.