(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Mevlut Cavusoglu, pada Kamis (15 Januari) memberitahukan bahwa ada kira-kira 700 warga Turki yang masuk ke organisasi yang menamakan diri sebagai
“Negara Islam” (IS), sehingga membunyikan lonceng peringatan tentang bahaya terjadinya serangan-serangan teror di Turki ketika obyek-obyek ekstrimis ini pulang kembali ke Tanah Air.
Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu
(Foto: baomoi.com)
Media massa Turki mengutip pidato Menlu Turki yang menegaskan bahwa kira-kira 500 – 700 warga negara ini telah masuk ke barisan IS, bersamaan itu menganggap bahwa pulangnya para milisi ekstrimis yang pulang ke Tanah Air merupakan ancaman sungguh-sungguh terhadap keamanan nasional. Menurut dia, Turki sedang telah melarang imigrasi terhadap kira-kira 7.250 orang asing yang pernah berencana masuk ke IS dan akan mengungsi kira-kira 1.160 orang yang lain.
Menlu Cavusoglu juga menyatakan bahwa Turki sedang melaksanakan secara tuntas langkah-langkah untuk menjamin keamanan di garis perbatasan sepanjang 911 Km dengan Suriah. Dia menganggap bahwa Turki juga merupakan salah saru sasaran terbuka dari IS dan menekankan perlunya memperkuat langkah-langkah keamanan di dalam negeri./.