(VOVworld) – Menteri Luar Negeri, (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry, pada Jumat, (7 Maret) tiba di Jordania untuk melakukan pembicaraan dan Raja Abdullah II tentang proses perundingan damai Israel-Palestina.
Menlu Amerika Serikat, John Kerry
(Foto: vietnamplus.vn)
Jordania memainkan peranan yang khusus terhadap proses perdamaian Timur Tengah, karena ini adalah salah satu diantara dua negara yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel. Tujuan Menlu Amerika Serikat ialah mencari cara untuk memperpanjang batas waktu proses perundingan damai antara Israel dan Palestina setelah batas waktunya jatuh pada tanggal 29 April. Kalangan analis menilai bahwa mengatasi perselisihan antara Israel dengan Palestina sebenarnya merupakan tugas yang sulit bagi Menlu Amerika Serikat pada latar belakang ketegangan antara Israel dengan Palestina bereskalasi setelah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini. Sebelumnya, pada tanggal 4 Maret, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengimbau kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas supaya mengakui Negara Yahudi dan menolak permintaan tentang repatriasi pengungsi Palestina. Pernyataan ini telah menyala sumbu ledak bagi reaksi yang gusar dari pihak Palestina yang menyatakan bahwa semua komentar dari Kepala Negara Yahudi merupakan titik akhir bagi proses perdamaian Timur Tengah./.