(VOVworld) – Lokakarya internasional ke-7 tentang Laut Timur dengan tema: “Laut Timur: Kerjasama demi keamanan dan perkembangan di kawasan” berakhir, Selasa sore (24/11), di kota Vung Tau. Dengan 32 referat dan lebih dari 100 pendapat perbahasan dalam 7 sesi sidang, para peserta telah membahas situasi internasional dan regional, perkembangan-perkembangan di Laut Timur baru-baru ini. Berbagi segi-segi hukum dari sengketa di Laut Timur, prospek solusi tentang pengelolaan dan penanganan sengketa, mensimulasikan situasi perundingan antara fihak-fihak yang punya klaim di Laut Timur dan merekomendasikan langkah-langkah mendorong keamanan, kestabilan dan menegakkan kepercayaan di kawasan.
Para peserta lokakarya memfoto bersama
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Tentang perkembangan-perkembangan di Laut Timur baru-baru ini, di aspek politik dan strategi, para sarjana menyepakati bahwa untuk menjamin keamanan dan kestabilan di Laut Timur, para fihak perlu melaksanakan kebijakan mengekang diri, mempertahankan status quo, jangan melaksanakan tindakan-tindakan sefihak di Laut Timur seperti melakukan militerisasi terhadap tempat-tempat pendudukan atau mengklaim Zona identifikasi penangkis udara di Laut Timur. Akan tetapi, beberapa peserta menyatakan kecemasan tentang aktivitas reklamasi secara tidah sah dengan skala besar, pembangunan landasan dan kemungkinan pemasangan alat-alat militer dari Tiongkok di bangunan-bangunan buatan di Laut Timur. Semua perkembangan baru ini bisa menimbulkan perlombaan senjata di Laut Timur dan mengancam perdamaian, keamanan di kawasan.
Di aspek hukum, para sarjana terus menekankan bahwa peranan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS – 1982) merupakan fundasi untuk menetapkan hak-hak kedaulatan dan hak yurisdiksi dari negara-negara di kawasan-kawasan laut di Laut Timur.