(VOVworld) - Pertemuan pertama Subkomisi tentang prosedur beacukai (SCCP) telah diadakan pada Selasa pagi (22 Februari) di kota Nha Trang, provinsi Khanh Hoa, Vietnam Tengah. Lebih dari 50 utusan yang mewakili badan-badan beacukai dari negara-negara anggota APEC telah menghadiri pertemuan ini. Dengan tema: “Menciptakan lagi tenaga pendorong baru, berbareng memupuk masa depan bersama” pada tahun APEC-2017, pertemuan tersebut mengungkapkan masalah-masalah prioritas di kawasan Asia-Pasifik sekarang seperti mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan, kreatif dan bersifat meliput, memperhebat konektivitas kawasan yang intensif dan ekstensif; meningkatkan daya saing, kekreatifan dari badan-badan usaha suprakecil, kecil dan badan-badan usaha menengah dalam era digital; memperkuat ketahanan pangan dan pertanian yang berkesinambungan, beradaptasi dengan perubahan iklim. Pada pertemuan ini, Vietnam berharap agar semua perekonomian anggota memperhebat pertukaran pengalaman, mendorong bantuan dalam meningkatkan kemapuan dan bantuan teknis antara badan beacukai dari negara-negara anggota untuk memperkuat secara lebih kuat konektivitas dan hasil-guna kerjasama beacukai di kawasan. Nguyen Van Can, Kepala Direktorat Jenderal Beacukai Vietnam memberitahukan: “Dengan tujuan menciptakan syarat yang kondusif bagi perkembangan perdagangan global di semua perekonomian APEC dan menjamin keamanan semua perekonomian dan keamanan kesehatan masyarakat, pertemuan ini selain itu juga memperkenalkan kepada sahabat-sahabat dari semua negara anggota APEC bisa mengerti beacukai Vietnam yang telah dan sedang melakukan modernisasi, mengejar dan menyamai beacukai maju dari negara-negara dalam 21 perekonomian”.
Panorama pertemuan tersebut
(Foto: baocongthuong.com.vn)
Pada hari yang sama, di sela-sela Konferensi Deputi Menteri Keuangan dan Wakil Gubernur Bank Sentral APEC-2017, Kementerian Keuangan Vietnam memimpin lokakarya dengan tema: “Kebijakan keuangan dan asuransi menghadapi resiko bencana alam”. Lokakarya ini bertujuan menciptakan satu forum untuk berbahas tentang memperkuat pertukaran pengalaman mengenai pembangunan solusi-solusi keuangna dan asuransi menghadapi resiko bencana alam, memperkuat kemampuan menganai akibat resiko bencana alam dan mengurangi beban anggaran keuangan dan resiko terhadap harta benda milik Negara.
Nguyen Viet Loi, Kepala Institut Strategi dan Kebijakan Keuangan dari Kementerian Keuangan Vietnam memberitahukan: “Pada waktu lalu, di dunia, di kawasan dan di Vietnam sering terjadi bencana alam. Dari bencana alam itu, mengakibatkan kerugian ekonomi dan keuangan meningkat. Oleh karena itu, ditetapkan bahwa ini merupakan salah satu diantara 4 kebijakan prioritas dalam proses menuju ke Konferensi Menteri sebelum konferensi Menteri APEC pada bulan Oktober mendatang. Semua negara anggota sepakat memilih tema: Kebijakan keuangan dan asuransi menghadapi resiko bencana alam” sebagai target pokok pada Konferensi ini”.