(VOVworld) – Front Tanah Air Vietnam kota Can Tho, Selasa (2/2), melakukan pertemuan dengan 120 pemuka agama dan pengurus agama yang mewakili agama-agama di kota ini sehubungan dengan Hari Raya Tahun Baru Tradisional 2016 (Hari Raya Tet). Pada pertemuan ini, Wakil Ketua Front Tanah Air Vietnam kota Can Tho, Vo Thi Hong Anh memberitahukan bahwa pada tahun 2015, dengan upaya keras dari berbagai instansi, pemerintahan berbagai tingkat, para badan usaha serta sumbangan yang diberikan rakyat, diantaranya ada para penganut agama, kota Can Tho telah menyelesaikan 15/16 jatah yang ditetapkan; mempertahankan secara mantap laju pertumbuhan ekonomi serta indeks daya saing yang dinilai sebagai upaya-upaya melompat. Para pemuka agama berterima kasih kepada kota Can Tho yang selama ini telah melakukan secara baik pekerjaan memikirkan kehidupan materiil dan spirituil umat agama dan warga etnis minoritas Khmer di kota ini.

Pada pertemuan dengan para diaspora Vietnam, Selasa (2/2), sehubungan dengan Hari Raya Tet, Komite Rakyat provinsi Hau Giang menyampaikan Surat pujian kepada 11 diaspora Vietnam yang memberikan banyak sumbangan kepada pekerjaan jaring pengaman sosial. Di provinsi Hau Giang, ada kira-kira 10.000 orang yang sedang tinggal, bekerja dan menempuh kuliah di negara-negara di dunia. Selama tahun-tahun ini, para diaspora Vietnam provinsi Hau Giang telah memanifestasikan kekuatan persatuan besar nasional, berkaitan dengan kampung halaman, membantu sanak keluarga-nya di kampung halaman untuk mengembangkan ekonomi.

Pada hari yang sama, provinsi Kien Giang telah mengadakan pertemuan dengan kira-kira 400 diaspora Vietnam dan sanak keluarga mereka sehubungan dengan Hari Raya Tet. Pada tahun 2015, jumlah remitansi melalui cabang semua bank di provinsi Kien Giang mencapai kira-kira 81 juta dolar Amerika Serikat, meningkat 10,75% terbanding dengan tahun 2014. Sumbangan dan bantuan yang diberikan kaum diaspora Vietnam telah memberikan sumbangan praksis dalam menangani kesulitan-kesulitan di beberapa daerah, terutama di daerah pedalaman, daerah pelosok dan daerah pemukiman warga etnis minoritas yang masih menjumpai banyak kesulitan.