Para peserta dialog ikut serta pada perbahasan dalam memecahkan masalah sampah plastik di Laut Timur. (Foto: Lam Khanh/Kantor Berita Viet Nam) |
Ketika menegaskan sampah plastik samudera sebagai satu masalah global, para peserta menganggap bahwa tidak ada negara yang bisa secara sendirian memecahkan masalah ini, tetapi perlu melakukan koordinasi dan melaksanakan langkah-langkah bersama.
Ketika berbahas tentang kebijakan-kebijakan memecahkan masalah sampah plastik yang diajukan oleh Pemerintah Viet Nam, Doktor Nguyen Le Tuan, Kepala Institut Penelitian Laut dan Pulau dari Direktorat Jenderal Laut dan Pulau dari Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Viet Nam memberitahukan: Sekarang, Viet Nam mempunyai dua undang-undang yang bersangkutan dengan sampah plastik yaitu Undang-Undang mengenai Perlindungan Lingkungan dan Undang-Undang mengenai Sumber Daya Alam, Lingkungan Laut dan Pulau. Bersamaan itu pemberlakuan Strategi perkembangan ekonomi Viet Nam yang berkesinambungan sampai tahun 2030 dan visi 2045. Namun, selain menggelarkan secara baik kebijakan, Viet Nam perlu memperhebat kerjasama regional, berbagi informasi tentang polusi sampah plastik di kawasan Laut Timur.
Menurut wakil Viet Nam, untuk memecahkan masalah sampah plastik di Laut Timur, negara-negara di kawasan perlu membuat rencana aksi bersama dengan sumber daya yang sesuai untuk memecahkan masalah sampah plastik samudera di setiap negara. Di samping itu, perlu mendorong produk dur ulang, teknologi daur ulang pada masa depan.