Presiden Donald Trump (kiri) dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov (kanan) di Gedung Putih (Foto: AFP) |
Koran Washington Post, edisi Senin (15/5), mengutip kata-kata mantan otoritas dan otoritas infungsi AS yang memberitakan bahwa informasi-informasi yang dibocorkan oleh Presiden Donald Trump kepada fihak Rusia dipasok oleh satu mitra dari AS melalui permufakatan berbagi informasi intelijen. Ini dinilai begitu sensitif sehingga tidak bisa berbagi dengan para sekutu dan bahkan dibatasi dalam intern Pemerintah AS. Para otoritas ini memberitahukan bahwa keputusan Presiden Donald Trump tersebut telah menimbulkan bahaya terhadap kerjasama dengan satu sekutu yang mampu mendekati aktivitas-aktivitas intern IS. Sumber berita tersebut menunjukkan bahwa Presiden Donald Trump telah membocorkan secara terinci ancaman-ancaman teror dari IS yang berkaitan dengan penggunaan Laptop di pesawat terbang, bahkan nama kota dimana informasi intelijen dihimpun.