Ketika berbicara di depan para serdadu di kotamadya Carmen, provinsi Cotabato Utara, Presiden Rodrigo Duterte menegaskan kembali bahwa dia akan tidak berunding dengan kaum pembangkang, orang-orang yang sedang berencana membentuk satu kerajaan Islam di pulau Mindanao.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: AFP / Vietnamplus) |
Pernyataan keras Presiden Filipina tersebut dikelukar pada latar belakang baku tembak antara serdadu tentara Filipina dan kaum pembangkang Islam telah berlangsung selama dua pekan ini, sehingga menewaskan sedikitnya 178 orang. Menghadapi situasi ini, Presiden Duterte telah memberlakukan situasi darurat militer di pulau Mindanao guna menghalangi apa yang dianggap pemimpin ini sebagai “ancaman dari IS sedang mengalami eskalasi cepat” di kawasan ini.