Libanon untuk pertama kalinya dalam sejarah harus menyatakan bangkrut

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Perdana Menteri Libanon, Hassan Diab baru saja mengakui bahwa negara ini tidak sanggup membayar obligasi Eropa senilai 1,2 miliar USD yang berakhir pada Senin (9/3), artinya negara ini untuk pertama kalinya dalam sejarah harus menyatakan bangkrut. 

Ini hanya merupakan tanda terkini yang menunjukkan krisis ekonomi serius di Libanon dengan perekonomian yang hampir tidak tumbuh.

Dengan utang senilai 92 milar USD, sama dengan kira-kira 170% GDP, Libanon juga berada dalam kelompok negara yang punya utang tertinggi di dunia. Stagnasi perekonomian merupakan salah satu alasan yang mendatangkan demonstrasi-demonstrasi selama berbulan-bulan ini di negara ini.

Komentar