Presiden Libanon, Michel Aoun (Foto: AFP/VNA) |
Dalam pernyataannya, Presiden Aoun menekankan bahwa karena ada banyak asumsi dan kemungkinan, pemerintahnya memerlukan lebih banyak waktu untuk menilai secara akurat dan menemukan kebenaran. Ia memberitahukan juga mengerti dan bersimpati dengan kemarahan warga saat ini.
Menurut statistik, dua ledakan yang terjadi terus-menerus di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu telah mengguncangkan seluruh kota, menghancurkan secara menyeluruh dan merusak banyak gedung di kawasan dekat Pelabuhan Beirut. Ledakan yang mengerikan ini telah menewaskan 177 orang dan melukai sekitar 6.000 orang.