(VOVWORLD) -Demikian penegasan Deputi Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son pada Kamis (13 Maret) ketika menjawab interviu kalangan pers terkait kunjungan kenegaraan di Indonesia, kunjungan resmi di Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan kunjungan resmi di Singapura dari Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) To Lam beserta istri (9 hingga 13 Maret 2025).
Upacara perpisahan Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya di Bandara Changi, Singapura (Foto: VNA) |
Tentang hasil-hasil menonjol dari kunjungan tersebut, Deputi PM merangkap Menlu Bui Thanh Son menyatakan bahwa kedua negara dan Sekretariat ASEAN memberikan sambutan paling hormat kepada Sekjen, istrinya, dan delegasi sesuai dengan protokol tertinggi, yang menunjukkan makna penting kunjungan tersebut.
Menurut dia, kunjungan ini memiliki makna bersejarah karena Vietnam sekaligus meningkatkan hubungan dengan dua negara ASEAN, yang dengan demikian memperdalam hubungan kerja sama Vietnam dengan kedua negara, serta memberikan kontribusi yang lebih efektif bagi rumah bersama ASEAN. Sampai saat ini, Vietnam merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang Indonesia dan Singapura telah menggalang hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif. Dan Untuk pertama kalinya seorang Sekjen KS PKV mengunjungi Badan Sekretariat ASEAN. Hal ini menonjolkan pentingnya strategis ASEAN bagi Vietnam, sekaligus menegaskan kebijakan Vietnam yang konsisten untuk memberikan kontribusi yang lebih proaktif dan bertanggung jawab pada tujuan bersama ASEAN. Selama lima hari, Sekretaris Jenderal To Lam melakukan lebih dari 40 kegiatan termasuk pertemuan, pembicaraan, pertukaran dengan berbagai sektor, penyampaian pidato poltik, kebijakan, pertemuan dengan komunitas Vietnam di kedua negara dan kunjungan ke sejumlah lembaga ekonomi dan budaya.
Pada kesempatan ini, berbagai kementerian, instansi, daerah, dan perusahaan Vietnam dan kedua negara menandatangani banyak perjanjian kerja sama di banyak bidang, termasuk pendidikan dan pelatihan, pencegahan kriminalitas lintas negara, perikanan, ekonomi digital, transformasi digital, transformasi hijau, dan keuangan.