Para demonstran berkumpul di Ibukota Khartoum pada tanggal 19/5 (Foto: VNA) |
Dalam pernyataannya, Amjad Farid, juru bicara Asosiasi Kejuruan Sudan (SPA), kekuatan pertama yang mencanangkan gelombang demonstrasi sehingga tentara menggulingkan Presiden Omar al-Bashir pada bulan April lalu, menyatakan bahwa berbagai faksi dan kelompok demonstran akan terus menggunakan alat-alat tanpa kekerasan dan pembangkangan sipil untuk melawan TMC. Faksi demonstran juga menuntut kepada TMC supaya melaksanakan pemaparan dan membawa orang-orang yang dianggap faksi ini menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi-demonstrasi di luar kantor tentara di Ibukota Khartoum ke pengadilan.
Gerak-gerik ini berlangsung setelah TMC memberitahukan bersedia melakukan perundingan dengan kelompok-kelompok demonstran tanpa persyaratan. Menurut TMC, dewan ini juga mulai melakukan satu investigasi yang mendesak dan transparan terhadap kekerasan-kekerasan belakangan ini dan semua pelanggar akan dikenai hukuman.