Konferensi AMM 51: Republik Korea berkomitmen akan meningkatkan bantuan kepada negara-negara kawasan sungai Mekong

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Republik Korea akan menggelarkan “Kebijakan ke Selatan”  yang  baru dan  bertekat memperkuat kerjasama dengan kawasan Sungai Mekong,  meningkatkan bantuan perkembangan resmi (ODA) kepada negara-negaa ASEAN dan sumber keuangan kepada Dana Kerjasama Sungai Mekong-Republik Korea (MKCF).
Konferensi AMM 51: Republik Korea berkomitmen akan meningkatkan bantuan kepada negara-negara kawasan sungai Mekong - ảnh 1 Menlu Republik Korea, Kang Kyung-wha (Foto: Yonhap / VNA)

Begitulah pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Korea, Kang Kyung-wha di Konferensi ke-8  Menlu Sungai Mekong-Republik Korea yang berlangsung pada Jumat pagi (3 Agustus) di Singapura dalam  rangka Konferensi ke-51 Menlu ASEAN (AMM 51) dan semua konferensi yang bersangkutan.

Di konferensi ini, dua pihak juga sepakat akan terus bekerjasama memperkuat konektivitas, mempersempit kesenjangan dalam perkembangan dan meningkatkan kemampuan perkembangan yang berkesinambungan,  meningkatkan mekanisme kerja dan kemampuan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Sungai Mekong-Republik Korea kali pertama  pada tahun 2019.

Ketika berbicara di depan konferensi ini, Deputi Perdana Menteri (PM), Menlu Viet Nam, Pham Binh  Minh  mengatakan bahwa  pada waktu mendatang,  negara-negara  kawasan Sungai Mekong dan Republik Korea  perlu menaruh perhatian pada  kerjasama  melindungi lingkungan hidup, mencegah  dan menganani secara berhasil-guna dan tepat waktu musibah-musibah yang terjadi di Sungai Mekong, mengelola secara berkesinambungan sumber air  sungai Mekong  dan memperluas kerjasama dengan Komite Sungai Mekong. Di atas dasar itu, Republik Korea bisa berbagi pengalaman perkembangan yang hijau-nya untuk mendorong perkembangan yang berkesinambungan di subkawasan Sungai Mekong atau pengalaman-pengalaman dan praktek,  memperkuat bantuan  untuk meningkatkan sistim pendidikan, membangun generasi “pekerja yang berbasis pengetahuan” dalam menghadapi dampak-dampak dari Revolusi Industri generasi keempat. Di samping itu, dua pihak juga perlu memperhebat kerjasama industri, terutama kerjasama tentang teknologi pertanian modern; memperkuat konektivitas kawasan melalui koridor-koridor jalan internasional  dan sistim logistik  yang berhasil-guna.

Komentar