Komunitas Internasional Mengkhawatirkan Desbilitas Keamanan Pakistan setelah Mantan PM Imran Khan Ditangkap

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Partai Oposisi PTI di Pakistan, pada tgl 10 Mei mengimbau pelaksanaan mogok kerja di seluruh negeri untuk memprotes penangkapan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan, pemimpin tertinggi partai tersebut pada sehari sebelumnya.

Dari tgl 9 sampai tgl 10 Mei, para anggota Partai PTI telah turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi di beberapa kota di Pakistan seperti ibukota Islamabad, Rawalpindi, Lahore, Karachi, Peshawar, dan sebagainya. Pasukan polisi harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan di jalan dan menangkap hampir 1.000 demonstran yang mengganggu ketertiban di Provinsi Punjab. Demonstrasi kekerasan telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 130 perwira dan staf pasukan polisi, serta membakar 25 kendaraan polisi, mencuri dan menghancur lebih dari 14 gedung pemerintahan daerah.

Juga pada hari yang sama, Juru bicara (Jubir) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Parhan Hagcho memberitahukan bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres menginginkan agar semua pihak terkait di Pakistan menahan diri berbuat kekerasan, bersamaan itu juga mendesak kalangan otoritas Pakistan “menghormati prosedur pengadilan dan hukum pengadilan” terhadap mantan PM Imran Khan.

Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada menyampaikan rekomendasi kepada warga negara dan staf diplomat yang sedang berada di Pakistan. Kantor Pembangunan dan Blok Kemakmuran Bersama dari Kerajaan Inggris mengimbau warga negaranya agar perlu menghindari semua demonstrasi politik, kerumunan dan event-event publik. Kanada meminta warga negara dan staf diplomatnya agar berhati-hati setinggi-tingginya di Paksitan karena “situasi keamanan sulit diduga”.

Komentar