(VOVworld) – Penindasan, situasi kemiskinan, kelaparan dan bentrokan politik merupakan faktor yang membuat kira-kira sejuta pengungsi dan migran harus melarikan diri ke Eropa. Demikian data yang dikeluarkan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) pada Selasa (22/12). Data ini menunjukkan bahwa Yunani merupakan salah satu diantara 6 negara yang menerima paling banyak migran, sebanyak kira-kira 821.000 orang, menduduki 80%. Italia juga merupakan destinasi dari 150.000 migran lintas laut. Bulgaria menerima kira-kira 30.000 orang, pada saat itu Spanyol menerima kira-kira 3.800 orang.
Para pengungsi datang di Eropa
(Foto: vtv.vn)
UNHCR memberitahukan bahwa perang saudara di Suriah merupakan alasan yang meledakkan krisis imigrasi di Eropa yang paling besar sejak tahun 90-an abad lalu, pada saat separo jumlah pengungsi dan migran datang dari Suriah. Kepala IOM, William Lacy Swing menilai bahwa jumlah pengungsi dan migran tersebut belum menghitung 4.000 orang yang hilang dan mati tenggelam dalam perjalanan mengarungi laut. Menurut dia, situasi ini sulit dihindari, mengajukan tantangan yang memaksa negara-negara Eropa supaya bertindak, menjamin keselamatan serta memanifestasikan ikhtikat baik untuk menerima para migran. IOM juga berpendapat bahwa sangat sulit untuk memprakirakan jumlah pengungsi dan migran yang datang ke Eropa pada tahun 2016 karena para pihak tetap belum bisa menemukan cara menangani perang saudara di Suriah, pada saat banyak negara Eropa lain tetap memperketat keamanan di perbatasan.