Kekerasan dan penculikan menimbulkan kecemasan tentang keamanan di Libanon.

Chia sẻ
(VOVworld)-  Pada Rabu, 15 Agustus, para penembak orang Syiah di Libanon telah melaksanakan puluhan penculikan dalam gerak-gerik balas dendam terhadap satu tokoh tingkat tinggi keturunan Libanon yang ditangkap oleh kekuatan oposisi “Tentara Suriah Bebas” (FSA) di Suriah pada dua hari lalu. 

(VOVworld)-  Pada Rabu, 15 Agustus, para penembak orang Syiah di Libanon telah melaksanakan puluhan penculikan dalam gerak-gerik balas dendam terhadap satu tokoh tingkat tinggi keturunan Libanon yang ditangkap oleh kekuatan oposisi “Tentara Suriah Bebas” (FSA) di Suriah pada dua hari lalu.


Kekerasan dan penculikan menimbulkan kecemasan tentang keamanan di Libanon. - ảnh 1

Para penembak Syiah
(Foto: vietnamplus.vn)

Situasi yang tidak stabil tersebut menimbulkan kecemasan bahwa kekerasan di Suriah sedang melanda ke Libanon sehingga memaksa negara di kawasan Teluk ini meminta kepada warga semua negara segera meninggalkan Libanon. Menurut kantor-kantor berita asing, ada sedikit-dikitnya 20 orang telah diculik di ibu kota Beiruth, Libanon, diantaranya ada seorang Turky, seorang Arab Saudi dan beberapa orang Suriah. Para anggota etnis Meqdad, salah satu marga Syiah yang paling berkuasa di Libanon memberitahukan bahwa semua penculikan ini bermaksud membalas dendam terhadap ditangkapnya seorang anggota Meqdad  oleh FSA di Damaskus, ibu kota Suriah pada 13 Agustus. Menurut FSA, tokoh ini berafiliasi dengan gerakan Hazbollah, akan tetapi, Hezbollah dan etnis Meqdad telah membantahnya. Etnis ini menyatakan bahwa Turky, Arab Saudi dan Qatar harus bertanggung-jawab, karena negara-negara ini telah membantu kekuatan oposisi di Suriah. Mereka menyatakan bahwa jumlah penculikan akan terus meningkat, karena ini adalah cara satu-satunya untuk menyelamatkan para anggotanya yang ditangkap oleh FSA.

          Dalam menghadapi situasi tersebut, Arab Saudi, Uni Emirat Arab  dan Qatar pada Rabu, 15 Agustus telah meminta kepada warga negaranya supaya segera meninggalkan Libanon./.

Komentar