(VOVworld) – Ketika berbicara di depan acara peresmian satu jembatan yang menyeberangi sungai di kota Kandal, Kamboja pada Senin (3 Agustus), Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen mendesak para pihak yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur supaya terus melakukan perundingan. PM Hun Sen menegaskan bahwa Kamboja mempertahankan pendirian netral dalam masalah sengketa di Laut Timur, bersamaan itu berpendapat bahwa pemecahan sengketa ini harus dilakukan dengan langkah perundingan. Dia menekankan bahwa semua negara harus melaksanakan secara lengkap Deklarasi tentang perilaku para pihak yang bersangkutan di Laut Timur (DOC) guna menuju ke perbahasan tentang penyusunan Kode Etik di Laut Timur (COC).
PM Kamboja Hun Sen
(Foto: VNA)
Pernyataan ini dikeluarkan PM Kamboja menjelang Konferensi ke-48 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM 48) yang berlangsung pada Selasa (4 Agustus) di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia serta berbagai konferensi yang bersangkutan, diantaranya masalah Laut Timur direncanakan akan menjadi titik berat dalam agendanya. Dalam rancangan pernyataan bersama yang dikeluarkan sebelumnya, para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menyatakan kecemasan bahwa perkembangan-perkembangan di Laut Timur belakangan ini bisa merugikan perdamaian, keamanan dan kestabilan di kawasan, bersamaan itu sepakat bahwa kebutuhan mendesak sekarang ialah “menangani secepat-cepatnya situasi keerosian kepercayaan antara para pihak yang bersangkutan”. Para Menteri Luar Negeri ASEAN juga mendesak para pejabat senior supaya memperkuat upaya guna cepat menyusun satu COC yang berhasil-guna.