Ilustrasi (Foto: VNA) |
Dalam laporan tahunan tentang penilaian prospek energi di Asia Tenggara, IEA memberitahukanbahwa pada tahun 2018, kawasan ini mengimpor minyak kasar pada tarap bersih 4 juta barel per hari, sedangkan kebutuhan tentang gas bakar alami meningkat kuat, sehingga membuat volume gas bakar berlebih untuk diekspor merosot.
Tentang eksploitasi batu bara, hasil produksi Indonesia – produsen utama di kawasan tetap berada di tarap 400 juta ton lebih, sama dengan tahun lalu, tapi kebutuhan dalam negeri yang meningkat serta ekspor ke Tiongkok dan India bisa mengurangi volume batu bara berlabih cadangan Indonesia.