Reruntuhan setelah serangan udara Israel terhadap kota Beirut, Lebanon pada 21 September. Foto: Reuters |
Sementara itu, pada Selasa pagi (24 September), Pasukan Bela Diri Israel (IDF) memberitahukan bahwa selama 24 jam ini, angkatan udara Israel telah melakukan serangan total terhadap lebih dari 1.600 sasaran Hezbollah, menghancurkan puluhan ribu rudal, bersamaan itu memperingatkan akan siap mengerahkan infanteri ke Lebanon untuk mewujudkan tujuan memundurkan Hezbollah menjauhi wilayah perbatasan.
Ketika memberikan reaksi terhadap niat Israel tentang serangan infanteri terhadap Lebanon, seorang pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menegaskan, Washington memprotes rencana ini karena tindakan itu tidak turut menurunkan suhu ketegangan di kawasan. Penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, telah mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara supaya mencegah Israel merusak desa-desa dan kotamadya di Lebanon. Kementerian Luar Negeri Mesir memprotes semua pelanggaran terhadap kedaulatan dan wilayah Lebanon; bersamaan itu mengimbau semua negara adi kuasa di dunia dan Dewan Keamanan PBB supaya segera melakukan intervensi untuk mencegah eskalasi yang berbahaya ini.