Setelah pembicaraan dengan Presiden Eritrea, Isaias Afwerki, PM Abiy Ahmed mengumumkan kepada kalangan pers bahwa dua negara telah setuju membolehkan pembukaan kembali Kedutaan-Kedutaan Besar, maskapai-maskapai penerbangan dan pelabuhan-pelabuhan juga mulai melakukan kegiatan dan warga bisa melakukan mobilitas antara dua negara.