(VOVworld) – Duta Besar (Dubes) Rusia di Turki, Senin malam (19/12), terbunuh di satu pameran foto di Ibukota Ankara. Dubes Rusia, Andrey Karlov ditembak mati ketika sedang membacakan pidato di depan acara pembukaan foto yang bernama: “Negara Rusia di mata orang Turki” yang diadakan di satu ruangan pameran seni rupa di kota Ankara. Penembak dikepung dan ditembak mati oleh pasukan satgas Turki. Penembak itu bernama Mevlut Mert Altintas, pernah menjadi anggota pasukan polisi anti huru-hara Ankara. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova segera menganggap ini sebagai tindakan teror dan memberitahukan bahwa Rusia akan mengajukan kasus ini ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dubes Rusia di Turki, Andrey Karlov
(Foto: AP / vnexpress.net)
Presiden Rusia, Vladimir Putin menganggap bahwa pembunuhan terhadap Dubes Rusia di Turki sebagai tindakan provokatif untuk menyabot upaya menormalisasi hubungan antara Moskow dan Ankara, serta menyabot proses perdamaian di Suriah. Dia meminta kepada badan-badan fungsional supaya memperkuat mpembelaan kantor-kantor perwakilan diplomatik Rusia di luar negeri. Sementara itu, PBB beserta banyak negara, di antaranya ada Perancis dan Amerika Serikat telah mengutuk tindakan ini dan menyatakan duka cita kepada Rusia.