Menurut Laporan pengawasan cakupan medis global tahun 2023 yang diumumkan oleh WHO dan Bank Dunia (WB) sebelum sidang tingkat tinggi tentang kesehatan di New York, lebih dari separuh penduduk di dunia (sama dengan 4,5 miliar orang) sedang mengalami kekurangan jasa medis esensial, sekitar 2 miliar orang menjumpai kesulitan untuk membayar jasa-saja tersebut, dan kira-kira 1,3 miliar orang berbahaya jatuh ke dalam kelaparan dan kemiskinan karena berupaya mendekati jasa kesehatan mendasar.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhnom Ghebreyesus memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 yang lalu merupakan alarm bagi semua negara bahwa tidak akan bisa ada satu masyarakat dan perekonomian yang kuat apabila masalah medis tidak dihargai. Oleh karena itu, Kepala WHO mengimbau pemerintah semua negara supaya meningkatkan tekad politik dan menggencarkan investasi pada medis.
Pada akhir sidang tersebut, semua negara dan organisasi internasional telah mengesahkan Pernyataan politik, berkomitmen menggencarkan investasi nasional, memperkuat kerja sama dan solidaritas internasional di tingkat politik tertinggi untuk mencapai kemajuan-kemajuan yang berarti tentang jasa kesehatan medis dari sekarang hingga tahun 2030.