(VOVworld) – Pada Rabu (10 September), capres Ashraf Ghani Ahmadzai mendesak Komite pemilihan independen (IEC) Afghanistan supaya mengumumkan hasil pemilu Presiden negara ini, yang telah terperangkap dalam kemacetan selama berbulan-bulan ini.

Ketika menjawab interviu kalangan pers, A.Ghani menegaskan bahwa proses pemeriksaan pemilu telah selesai dan meminta kepada IEC supaya mengumumkan hasil pemilu secepat-cepatnya. Dia menunjukkan bahwa bersedia bekerjasama dengan capres lawannya Abdullah Abdullah, tapi “Pemerintah transisi tidak bisa ada dua pemimpin”.

Capres Ashraf Ghani Ahmadzai
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Di segi lain, mantan ekonom Bank Dunia ini menekankan bahwa proses pemilu yang berlangsung lama ini telah menimbulkan instabilitas dalam kehidupan rakyat Afghanistan dan membuat perekonomian Tanah Air mengalami kemacetan.

Pemilu Presiden Afghanitas berlangsung pada 5 April lalu. Karena tidak ada capres yang merebut 50% jumlah suara ke atas, maka dua pemimpin yaitu Abdullah dan A.Ghani telah masuk ke putaran pemilu kedua. Hasil sementara ini menunjukkan bahwa A.Ghani dengan tiba-tiba “membalikkan situasi”, mengalahkan Abdullah yang merebut paling banyak suara dalam putaran pertama, sehingga membangkitkan perdebatan keras antara dua capres tentang transparansi pemilu ini./.