(VOVworld) – Pada Jumat (25 Januari), Australia telah menyarankan kepada warga negara ini supaya segera meninggalkan kota Benghazi di Libia Timur dalam menghadapi bahaya gelombang anti negara Barat akan segera meledak di sini.

Sebelumnya, Inggeris, Jerman dan Belanda juga memberikan peringatan yang sama terhadap warganya. Peringatan tersebut diumumkan oleh Australia setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton melakukan acara dengar pendapat di depan Kongres mengenai serangan-serangan terori terhadap delegasi diplomat Amerika Serikat di Benghazi  sehingga telah menewaskan 4 warga Amerika Serikat, di antaranya ada Duta Besar Amerika Serikat.

Benghazi merupakan simbol perdagangan dimana banyak perusahaan besar telah menyewa staf negara Barat untuk bekerja di sini. Ini juga merupakan tempat dimulainya pemberontakan menentang pemimpin Muammar Gaddafi pada 2011./.