(VOVworld) – Pada 16 April ini, Pengadilan kota Evry di kawasan Paris  (Perancis) akan mengadili kasus gugatan Ibu Tran To Nga (seorang warga Perancis keturunan Vietnam), korban agen oranye/dioxin terhadap perusahaan-perusahaan kimia Amerika Serikat (AS) yang telah ikut memproduksi dan memasok zat beracun kimia kepada tentara AS dalam perang Vietnam. Demikian informasi yang dikeluarkan pada jumpa pers tentang gugatan Ibu Tran To Nga yang diadakan oleh Asosiasi Korban Agen Oranye/Dioxin Vietnam pada Jumat pagi di kota Hanoi. Pengadilan kota Evry di kawasan Paris telah menerima surat gugatan Ibu Tran To Nga dan memberitahukan akan mengadakan sidang pengadilan pertama pada 16 April ini.

Letnan Jenderal Nguyen Van Rinh, Ketua Asosiasi Korban Agen Oranye/Dioxin Vietnam memberitahukan: “Kalau nanti pengadilan meminta kepada para korban agen oranye/dioxin untuk menjadi saksi, maka kami akan siap. Kalau pengadilan menjatuhkan hukuman maka perusahaan-perusahaan AS akan harus bertanggung jawab di depan pengadilan. Saya percaya bahwa keadilan akan menang. Saya sangat berharap supaya sidang pengadilan ini akan sukses, dan hal ini akan menjadi prasyarat bagi kita untuk melaksanakan gugatan-gugatan lain”.

Juga pada jumpa pers tersebut, Asosiasi Korban Agen Oranye/Dioxin Vietnam mengimbau kepada Asosiasi sarjana hukum demokrat internasional supaya mencanangkan satu gerakan untuk menyosialisasikan secara luas kepada rakyat di negara-negara lain tentang musibah agen oranye/dioxin terhadap manusia dan lingkungan hidup. Asosiasi sarjana hukum negara-negara mengimbau kepada kalangan sarjana hukum, pengacara, kalangan ilmuwan, para politisi dan para aktivis sosial supaya mendukung perjuangan dalam menuntut kepada perusahan-perusahaan kimia AS supaya bersama dengan Vietnam mengatasi akibat perang kimia untuk Vietnam, memberikan kompensasi dan membantu para korban agen oranye/dioxin Vietnam./.