Menurut laporan tersebut, hingga tahun 2050, pertumbuhan GDP ASEAN berbahaya mengurangi lebih dari 35 persen akibat perubahan iklim dan bencana-bencana alam terhadap berbagai instansi pokok seperti pertanian, pariwisata dan perikanan, bersamaan itu menimbulkan kerugian negatif terhadap kesehatan manusia dan produktivitas kerja.
Dengan tajuk: "Beradaptasi dan kemampuan pulih di ASEAN: Mengelola krisis bencana alam akibat bahaya alam". laporan tersebut mengimbau pemerintah-pemerintah supaya melaksanakan kebijakan besar, memperkuat kemampuan tahan atas bencana-bencana alam serta fokus menghadapi perubahan iklim.