Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (kanan) dan pimpinan faksi oposisi di Venezuela, Juan Guaido (Foto: AFP/ VNA)
|
Mengutip sumber berita diplomatik, Reuters menunjukkan bahwa rancangan resolusi yang disampaikan AS meminta kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres supaya memberikan bantuan untuk menjamin agar cepat mengadakan pemilu di Venezuela di bawah kesaksian dari para pengamat internasional. Dokumen ini juga menekankan perlunya menjamin keselamatan semua anggota Parlemen Venezuela, satu institusi yang sedang dikontrol faksi oposisi. Namun, kemungkinan besar rancangan AS akan ditolak oleh Rusia. Moskow menentang kampanye yang dilakukan Washington untuk berseru kepada dunia supaya mengakui Juan Guaido - pimpinan faksi oposisi di Venezuela sebagai presiden sementara negara ini.
Pada hari yang sama, Pemerintah Kolombia juga telah meminta kepada PBB supaya mengeluarkan langkah-langkah menghentikan krisis kemanusiaan di Venezuela. Ketika berbicara di sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa, Swiss, Franciscco Barbosa Delgado, Penasehat HAM dari Presiden Kolombia, memberitahukan bahwa Kolombia memutuskan memperpanjang penutupan perbatasan dengan Venezuela tanpa batas waktu hingga bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan berakhir.