(VOVworld) – Pada latar belakang Amerika Serikat (AS) mendorong kuat persekutuan internasional untuk menentang kelompok yang menyebut diri sebagai
“Negara Islam” (IS) di Timur Tengah, Pemerintah Washington menghadapi bahaya-bahaya potensial yang mengancam keamanan nasional ketika ada beberapa warga negara yang berpandangan ektrimis telah ikut serta dalam organisasi-organisasi ekstrimis di Suriah dan Irak yang pulang ke Tanah Air.
Kelompok IS
(Foto: vietnamplus.vn)
Ketika berbicara di depan kalangan pers, pada Senin (22 September), seorang pejabat AS yang tidak mau menyebut nama memberitahukan bahwa diantara kira-kira 100 orang dalam daftar tersangka dari badan keamanan federal, beberapa anasir telah pulang kembali ke AS. Ini dianggap sebagai bahaya tentang gelombang mujahudin anti AS di dalam negeri yang belum ada presedennya, mengajukan tantangan-tantangan besar terhadap keamanan domestik. Sekarang Biro Investigasi Federal AS (FBI) sedang memantau ketat aktivitas orang-orang ini. Menurut statistik terkini, kira-kira 15.000 orang dari 80 negara telah berminat atau datang ke Suriah dan Irak untuk ikut mujahidin. Diantaranya, ada 2.000 orang yang adalah warga negara-negara Eropa./.