(VOVworld) – Kalangan pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS), pada Rabu (29 Juli) telah membela permufakatan nuklir yang telah dicapai antara Kelompok P5+1 (yaitu AS, Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok plus Jerman) dan Iran, tapi menegaskan bahwa tentara AS tetap mempertahankan penampilan yang kuat di Timur Tengah guna mengontrol pengaruh Teheran.
Serdadu AS ikut serta dalam latihan perang di Jordania
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Ketika berbicara di depan acara dengar pendapat di depan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menekankan bahwa permufakatan yang telah dicapai di Wina, Austria merupakan satu “solusi yang baik”, membantu menghapuskan satu sebab-musabab ancaman-ancaman dan instabilitas di Timur Tengah.
Untuk menenangkan semua kecemasan beberapa legislator yang menganggap bahwa permufakatan nuklir Iran mungkin bisa merugikan keamanan sekutu-sekutu di kawasan, Menteri Carter menekankan bahwa tentara AS akan selalu memperhatikan usaha mempertahankan kestabilan di Timur Tengah, membela Israel, memundur kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) dan memainkan peranan sebagai “satu benteng” untuk mengekang pengaruh Iran.