Upacara mengikat Tali Persaudaraan (Foto: The Duong) |
Pada tiga tahun yang lalu, saudara Y Dao dan Y Nhim di Kecamatan Ea Tar, Kabupaten Cư M’gar, Provinsi Dak Lak tak disengaja kenal satu sama lain. Dalam proses mengikat tali persaudaraan, mereka merasa cocok dan ingin berkaitan sebagai saudara dalam satu keluarga maka telah mengadakan upacara mengikat tali persaudaraan, dengan mendapat pengakuan dari dukun dan penduduk desa. Menurut sesepuh desa Nie, di Kecamatan Ea Tar, upacara persaudaraan bermakna manusiawi:
“Ikatan persaudaraan menurut tradisi orang Ede adalah sangat penting. Kalau sudah ikatan persaudaraan, mereka akan menjadi saudara selama-lamanya.”
Menurut tradisi warga Ede, upacara tersebut sepenuhnya bersifat sukarela dan tidak mencari keuntungan. Upacara ini merupakan upacara antara dua orang sahabat, namun bisa juga merupakan upacara antar desa. Setelah upacara mengikat tali persaudaraan, hubungan akan semakin erat, saling mendukung dan membantu dalam kehidupan. Khususnya, tidak hanya teman, tetapi juga anak-anak bahkan sepupu dari kedua belah pihak terikat satu sama lain seperti keluarga, sehingga menciptakan ikatan solidaritas yang kuat.
Upacara upacara mengikat tali persaudaraan biasanya diadakan di rumah salah satu dari dua pasangan tersebut. Sebelum melaksanakan upacara, tuan rumah menyiapkan 10 guci arak, 1 ekor babi, 2 ekor ayam, nasi, ketan dan bumbu-bumbu. Hadiah yang sangat diperlukan dalam upacara mengikat tali persaudaraan adalah gelang perunggu. Sebab, bagi warga Ede di Tay Nguyen, gelang perunggu membawa unsur budaya sekaligus unsur spiritual yang terkait dengan ritual siklus hidup manusia. Sesepuh desa I'ruk A yun, Kecamatan Ea Tar mengatakan:
“Gelang ini tidak akan pernah hilang. Jika hilang, orang tersebut akan menemui kesialan. Gelang tersebut membawa hati dua orang yang terikat satu sama lain. Jika orang pergi jauh dan melihat gelangnya masih terang dan bersih, berarti anggota keluarganya masih sehat. Jika cincin itu ternoda, berarti keluarga tersebut tidak sehat atau sedang mengalami sesuatu yang tidak baik dalam keluarga.”
Upacara mengikat Tali Persaudaraan: Ciri Budaya yang Indah dari Warga Ede (Foto: VOV) |
Usai upacara pemujaan, kedua bersaudara baru akan mendapat gelang perunggu dari anggota, kerabat, dan sanak keluarga angkat. Setelah itu, semua orang menikmati arak bersama. Menyaksikan upacara tersebut, Ibu H'Duon Nie berkata:
“Saya sangat bangga dengan identitas etnis kami. Saya berharap generasi penerus tetap menjaga identitas etnis Ede selamanya.”
Upacara mengikat tali persaudaraan yang dihargai, dilestarikan, dan diwariskan secara turun-temurun oleh warga Ede juga berarti solidaritas masyarakat semakin kokoh, menjadi motivasi bagi warga Ede untuk bersama-sama mengatasi kesulitan, membangun desa menjadi lebih sejahtera, makmur dan indah./.